Dari 625 Peserta yang Telah Ikuti Ujian CPNS Hanya 25 Lulus Passing Grade

Dari 625 Peserta yang Telah Ikuti Ujian CPNS Hanya 25 Lulus <i>Passing Grade</i>

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau telah mendata sebanyak 625 Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) yang telah mengikuti ujian, sejak Senin (29/10) hingga Rabu (31/10). 

Dari 625 peserta yang mengikuti ujian tes kompetensi dasar dengan menggunakan sistem computer asis tes (CAT), hanya 25 peserta yang dinyatakan memenuhi passing grade.

Kepala BKD Riau, Ikhwan Ridwan menjelaskan, nilai passing grade sudah menjadi ketetapan dari pemerintah pusat. Seluruh kategori harus memenuhi syarat nilai, bisa dinyatakan lulus. 


Tes SKD tersebut, dibagi dalam tiga kelompok, yang terdiri dari 100 soal. Antara lain, 30 soal untuk tes wawasan kebangsaan (TWK), 30 soal untuk tes intelegensia umum (TIU) dan 40 soal tes karakteristik pribadi (TKP).

“Hanya 25 orang yang dinyatakan lulus passing grade dari 625 peserta. Yang lain ada nilainya tinggi tapi tidak sesuai dengan nilai masing-masing tiga ketegori tersebut,” ujar Ikhwan.

Dijelaskan Ikhwan, jika seluruh soal dijawab dengan tepat, nilai maksimumnya adalah 500. Nilai ambang batas SKD CAT seleksi CPNS 2018 berdasarkan Permenpan No 22 Tahun 2017 adalah 75 untuk TWK, 80 untuk TIU, dan 143 untuk TKP.

“Nilai bisa dilihat langsung di layar yang tersedia. Selesai ujian bisa dilihat, jadi tahu bagaimana rasanya lulus atau tidak lulus berdasarkan pasing grade. Tapi yang menentukan lulus tak lulusnya dari pusat,” kata Ikhwan.

Jika dari formasi CPNS yang diterima sebanyak 357 orang, dan tidak memenuhi syarat dari passing grade, menurut Ikhwan penilaiannya akan ditentukan oleh pemerintah pusat. Bisa jadi dicari yang tertinggi dari masing-masing kategori ujian yang dites.

“Bisa saja tidak memenuhi passing gradenya, tapi kelulusan itu tetap di pusat yang menetapkan,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ikhwan kembali mengingatkan kepada seluruh peserta yang akan mengikuti ujian agar bisa datang lebih awal, minimal setengah jam sebelum ujian dimulai. Karena panitia akan menutup kelas ujian bagi yang terlambat tanpa alasan.

“Kalau bisa satu jam sebelum ujian datang, kami tidak segan menyuruh keluar dan tidak menerima yang terlambat. Lima menit mau ujian close. Sejauh ini sudah banyak yang tidak ikut ujian karena terlambat, sayang kan,” himbau Ikhwan.

Reporter: Nurmadi